
Lima Poin Pokok Disampaikan Wali Kota Dalam Seminar Literasi Guru Pekansikawan
PEKANBARU - Wali kota Pekanbaru DR H Firdaus MT menjadi keynote speaker atau pembicara utama pada seminar literasi guru Pekansikawan Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten Kampar, Rabu (16/2/2022).
Kegiatan yang dipusatkan di aula lantai 6 gedung utama komplek perkantoran terpadu Wali kota di Tenayan Raya ini turut dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nelfiyonna, Kepala Dinas Pendidikan Ismardi Ilyas, serta peserta seminar.
Ada lima hal pokok yang disampaikan Wali kota pada kegiatan tersebut. Pertama, perlu dilakukan transformasi terhadap kepala sekolah sehingga sekolah yang ia pimpin bisa berkembang dan mampu mencetak peserta didik yang berkualitas.
"Transformasi kepala sekolah, ini yang selalu saya sampaikan sejak memimpin Pekanbaru. Karena kepala sekolah membawa dua tugas, pertama sebagai pemimpin dan kedua sebagai manajer," ucapnya.
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah wajib menjalankan sekolah dengan berpedoman kepada regulasi dan aturan, baik aturan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yayasan bagi sekolah swasta.
"Kemudian fungsi sebagai manajer. Kalau di sebuah perusahaan, orientasi berpikirnya untung. Kalau pemimpin tidak memikirkan untung, pasti perusahaanya gulung tikar. Maka agar perusahaannya beruntung, harus memproduksi produk yang berkualitas, supaya laku di lapangan. Kalau anak didik kita tak laku di lapangan, berarti kita gagal. Banyak yang menjadi penganggur," ujarnya.
"Maka sebab itu, sebagai kepala sekolah mulai tingkat PAUD sampai SMA/SMK, lakukan perubahan yang terbaik," pinta Wali kota menambahkan.
Hal pokok kedua, juga harus dilakukan transformasi kepada guru. "Ada program guru penggerak yang saat ini digalakan kementerian (Pendidikan dan Kebudayaan)," kata Wali kota.
Selanjutnya yang ketiga, perlu meningkatkan kemampuan siswa. Untuk itu, belajar di dalam kelas mesti dilakukan dengan kreativitas dan inovasi dengan melakukan belajar dua arah.
"Karena itu guru harus aktif dan siswa juga aktif. Guru harus mampu membaca dan mendorong anak-anak agar mampu menemukan potensi dirinya. Sehingga siswa menjadi anak-anak yang mandiri," paparnya.
Sementara hal pokok keempat ada standar penilaian global. Menurut Wali kota, bagi sekolah yang ingin berkompetisi secara global, maka diperlukan pula ada standar penilaian secara global.
"Tak bisa standar ukuran kita lokal dan bertanding di global, tidak mungkin kita menang," tegasnya.
Sedangkan hal pokok kelima, adanya organisasi penggerak pendidikan. "Ini perlu dan juga harus digalakkan," papar Wali kota.
Berita Lainnya
Pisah Sambut Firdaus-Ayat Akan Digelar di Masjid Al-Firdaus
Jumat Bersih Jadi Agenda Tetap Pemko Pekanbaru