PEKANBARU - Meski dalam kondisi defisit, Wali Kota Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM sudah berhasil melunasi 80 persen ‘hutang’ kegiatan atau biasa disebut Tunda Bayar (TB). Saat ini, dari 467 miliar TB, tersisa 95 miliar lagi yang sedang proses pembayaran. Meski memiliki ‘hutang’ pembangunan fasilitas publik di Kota Pekanbaru tetap berjalan. 

Sebagaimana diketahui, hingg saat ini sejumlah jalan sudah diperbaiki. Bahkan perbaikan jalan dan drainase juga sedang berproses. Penanggulangan sampah dan banjir termasuk tetap berjalan dalam kondisi keuangan yang minim. Tidak hanya itu, program prioritas masyarakat juga tidak terganggu akibat warisan ‘hutang’ sebelum Agung dan Markarius dilantik menjadi nahkodah kota bertuah ini pada Februari 2025. 

“Kami akui, saat kami masuk ada sejumlah hutang pemerintah. Tapi kami berkomitmen melunasinya tahun ini. Cuma pasti ada mekanisme pembayaran yang kita patuhi. Meski begitu kami masih tetap mampu menjalankan program dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” jelas Agung Nugroho. 

Agung yang beru saja kembali dari kursus di Lemahas yang dilaksanakan oleh Kemendagri menyayangkan peristiwa pembongkaran fasilitas umum oleh oknum kontraktor dengan alasan belum dibayar. Dari informasi yang diterimanya, proyek tersebut dikontrakkan per Desember 2024 silam. Sementara itu, untuk proses pembayaran TB dilakukan bertahap sesuai dengan kontrak terdahulu. 

“Ada miskomunikasi, kontrak mereka per desember 2024, sementara TB yang dibayarkan itu tentu yang terdahulu secara bertahap. Proses pembayaran sedang berlangsung dalam antrian, itu yang belum tersampaikan kepada kontraktor tersebut,” terang Agung. 

Diluar dari persoalan tersebut, Agung memastikan hutang tetap akan dibayar. Hanya saja harus sesuai dengan pengawasan dalam audit BPK dan inspektorat. Dia juga berharap, apa yang terjadi tidak memiliki motif negatif. 

“Harapanya, cara seperti itu tidak terjadi lagi. Bisa dikomunikasikan baik-baik. Sesungguhnya kami hadir untuk masyarakat Pekanbaru,” pesannya.