
Pengelolaan Limbah Cair Pekanbaru Jadi Role Model Nasional
PEKANBARU - Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru untuk 2 paket pengerjaan hampir rampung. Sementara itu, satu paket lainnya sedang dalam proses pengerjaan. Berdasarkan kontrak, pengerjaan berakhir pada 2021. Namun diharapkan pengerjaan tersebut bisa tuntas sebelum Desember dan tinggal menyambungkannya lagi.
"Jadi yang kita bangun sekarang memang tidak bisa kita nikmati saat ini. Itu semua untuk anak cucu dan masa depan mereka semua. Nanti di pengelolan limbah bisa kami pastikan tidak akan menimbulkan bau seperti yang dibayangkan masyarakat. Bahkan di beberapa daerah dekat lokasi tersebut ada yang membangun rumah makan, taman maupun fasum. Untuk Pekanbaru, kami serahkan kepada Pemko Pekanbaru apa yang akan dibuat," jelas Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau Dirjen Pemukiman KemenPUPR Ichwanul Ihsan.
Pada kesempatan itu, Ichwanul juga meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru. Pasalnya pembangunan IPAL ini menganggu aktivitas masyarakat. Dia berjanji, sesuai SOP yang kontrak kerja, akhir tahun ini seluruh jalan yang digali sudah akan diaspal kembali. Kendala kenapa tidak langsung di aspal atau perbaiki, karena menunggu pipa ipal serta timbunan padat agar tidak rusak.
"Kami mohon maaf jika aktivitas pembangunan ini menganggu. Bukan tidak mau langsung diperbaiki, tapi ada prosedurnya sehingga membutuhkan waktu. InsyaAllah, tahun ini tidak ada lagi itu," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT berterimakasih atas pelaksanaan kegiatan IPAL ini. Dijelaskannya, IPAL tersebut adalah salah satu dari banyak pilot projek nasional di Kota Pekanbaru. Bahkan, seluruh kegiatan tersebut ditanggung oleh APBN. Disebutkannya, 40 persen indikator dalam membentuk SDM unggul kedepannya adalah lingkungan yang sehat, dan ini adalah salah satu tujuan mencapai hal tersebut. Hal yang paling penting, dengan adanya IPAL dan pengelolan limbah tersebut, kesehatan lingkungan akan terjamin. Untuk itu, kedepan seluruh pengembang diwajibkan membangun septic tank komunal yang nanti limbahnya disalurkan melalui IPAL.
"Setiap air yang dikonsumi, baik untuk masak, mandi, cuci dan lainnya itu 30 persen akan menjadi limbah. Nah, limbah tersebut akan dialirkan melalui IPAL dan dikirim ke pengelolan air limbah di Rejosari tepatnya di depan Rusunawa yang mulai dikerjakan tahun ini. Tapi jangan khawatir, limbah yang masuk tersebut akan diproses dan tidak menimbulkan limbah bau atau limbah baru," terang Firdaus.*
Berita Lainnya
Bendera Raksasa Berkibar di Menara RRI Pekanbaru
Wawako Saksikan Pemberian Zakat Mal Dari Keluarga Besar RS Awal Bros Group