
Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pj Wali Kota Pekanbaru Tinjau Gudang Bulog
PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, meninjau ketersediaan sembako di gudang Bulog, Selasa (1/11/2022). Ia ingin memastikan jumlah ketersediaan beras dan bahan pokok lainnya. Karena ada indikasi bahwa harga beras akan alami kenaikan.
Muflihun menyebut, peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pengendalian inflasi daerah. Dalam tinjauan ini dipastikan pasokan beras yang ada pada Bulog masih mencukupi.
"Berdasarkan vicon (video conference) bersama menteri dalam negeri kemarin, Kota Pekanbaru ini ada indikasi bisa harga beras ini akan melonjak tinggi," kata Muflihun.
Saat ini tersedia sebanyak 1.425 ton beras di Bulog. Jumlah ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan. Sementara pengeluaran per bulan rata-rata hanya 350-400 ton.
Menurutnya, ke depan pemerintah kota bersama Bulog bakal menggelar pasar murah. Ini guna mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok di pasaran.
"Walaupun Pekanbaru kondisinya relatif stabil, tapi ada kemungkinan beras dan minyak goreng harganya melonjak tinggi. Jadi jauh-jauh hari kita antisipasi ini agar ke depan harga tetap stabil. Minggu depan kita mulai pasar murah," terangnya.
Belakangan ini terjadi peningkatan terhadap kebutuhan beras. Dikatakan Muflihun, pada September kemarin kebutuhan beras mencapai 600 ton dalam satu bulan.
Sementara itu, Inflasi Kota Pekanbaru kini diangka 1,56 persen. Capaian ini menjadikan Pekanbaru salah satu daerah di Indonesia yang penanganan inflasinya sangat bagus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bulan September 2022, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,68.
Inflasi Kota Pekanbaru sebesar 1,56 persen, Kota Dumai sebesar 1,57 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,89 persen.
Berita Lainnya
Bertemu Masyarakat Payung Sekaki, Pj Wali Kota Ajak Bersinergi Bangun Pekanbaru
Pekanbaru Masuk 10 Besar Dengan Jumlah Penduduk Miskin Terendah, Wali Kota : Ada Sinergi Antara Pemerintah dan Masyarakat Untuk Bangkitkan Ekonomi