
Wako Agung Cek Kondisi dan Pantau Haraga Pangan di Pasar Palapa
PEKANBARU - Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM, melakukan pengecekan harga dan stok sejumlah komoditi pangan serta memantau kondisi terkini Pasar Palapa, Jalan Durian, Rabu (10/9/2025).
Didampingi sejumlah jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Wako Agung juga melakukan dialog dengan sejumlah pedagang pasar.
Ia menanyakan langsung pasokan dan harga beberapa komoditi. Satu yang mencuri perhatian adalah harga cabai merah yang menembus Rp100 ribu per kilogram.
Ada gangguan pasokan cabai dari daerah penghasil ke Kota Pekanbaru, sehingga terjadi gejolak harga. Agung berjanji mencarikan solusi terkait gejolak harga tersebut.
Dari pantauan di lapangan, Agung menyebut untuk komoditi pangan lainnya, harga dan stok relatif stabil.
"Pertama tujuan kita turun ini silaturahmi dengan pedagang, kami ingin mengecek kondisi mereka. Kita ingin tahu harga pangan di Pekanbaru, ternyata ada yang fluktuatif naik turun," kata Agung Nugroho usai tinjauan.
Ia menuturkan, harga cabai merah asal Bukitinggi saat ini berkisar dari Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Pasokan dari daerah Sumatera Barat terganggu akibat sebagian gagal panen pengaruh cuaca.
"Mungkin karena kemarau panjang kemarin, produksi di Bukittinggi itu berkurang. Walaupun ada beberapa daerah pemasok seperti Bengkulu, Medan, dan Pulau Jawa," ulasnya.
Agung memastikan bahwa pemerintah kota segera melakukan gerakan pasar murah. Pasar murah dilakukan di 15 kecamatan yang ada guna menekan lonjakan harga sejumlah komoditi pangan.
Selain memantau komoditi pangan, Wako Agung berencana bakal kembali melakukan revitalisasi Pasar Palapa di Jalan Durian. Rencananya, tahun ini bakal dilakukan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di halaman pasar tradisional ini.
"Insyaallah tahun ini akan dibangun ruang terbuka hijau di depan Pasar Palapa ini," kata Agung Nugroho.
Pada RTH itu nantinya akan dilengkapi beberapa fasilitas penunjang lainnya. Seperti jogging track, dan penataan agar lebih indah supaya menarik kunjungan masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional tersebut. Agung menuturkan, dari tinjauan lapangan sejumlah pedagang mengadukan terkait sepinya daya beli dan kunjungan masyarakat ke pasar ini.
Hal ini juga dipengaruhi banyaknya masyarakat yang lebih memilih berbelanja di pasar kaget yang tersebar di wilayah masing-masing.
Oleh karena itu, pemerintah kota ingin menata kembali agar Pasar Palapa lebih nyaman bagi masyarakat yang akan berbelanja di sini.
Berita Lainnya
Ranperda Perubahan Keempat Atas Perda Nomor 2 Tahun 2015 Dapat Persetujuan DPRD
Wali kota sebut Program Tahfiz di 99 Masjid Paripurna Tahun Ini Harus Digalakan