
99 Persen Gepeng Tak Miliki KTP Pekanbaru, Wako Agung : Anak-anak Disuruh Ngemis, Orang Tuanya Bisa Kami Laporkan!
PEKANBARU - Sebagai kota berkembang, Kota Pekanbaru menjadi magnet sendiri untuk urbanisasi. Hal ini menjadi persoalan sendiri dengan banyaknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta anak jalanan, bahkan ada yang smapai melakukan tindak anarkis atau paksaan saat 'operasi' di persimpangan lampu lalu lintas.
Akibat hal ini, tidak sedikit warga Pekanbaru yang mengeluhkan keberadaan mereka dan melapor langsung Pemko Pekanbaru. Mendapati hal tersebut, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dengan gaya 'kerja lapangan'-nya langsung menyambangi sejumlah ruas jalan yang menjadi tempat berkumpulnya gepeng. Wako Agung bahkan tidak segan memerintahkan gepeng yang ditemuinya untuk pulang.
"Sudah ya, habis ini pulang lagi kalian. Jangan disini lagi, cari pekerjaan yang lain bukan cara seperti ini (ngemis, red). Badan kalian sehat-sehat semua, kalau tidak punya skill coba daftar ke Dinsos atau disnaker biar diberikan pelatihan," ujar Wako Agung Nugroho kepada gepeng yang ditemuinya di lampu lalin.
Dari sejumlah gepeng yang ditemuinya, hanya satu atau dua orang yang mengaku warga Pekanbaru. Selebihnya merupakan warga pendatang dari Provinsi tetangga atau kabupaten tetangga. Ada yang mengaku memiliki KTP Sumatera Barat atau Sumatera Utara, dan ada yang mengaku sebagai warga Kampar. Selain itu, mereka beralasan sudah megurus KTP namun saat ditanya bakal masuk warga mana tidak bisa menjawab dengan benar atau tidak tahu. Selain itu, ada juga anak-anak yang didapati Agung 'disuruh' orang tuanya menjadi pengemis.
"Ini tidak benar, kita dari Pemko harus menjamin anak-anak ini mendapatkan haknya yaitu belajar bukan bekerja. Tadi kita temui, banyak anak-anak yang disuruh orang tuanya ngemis dijalan dan sudah saya suruh pulang. Kalau masih bandel juga, saya minta Satpol PP amankan orang tua mereka dan kalau perlu kita pidanakan," tegas Wako.
Setelah melihat kondisinya, Agung juga menyatakan akan melakukan penertiban ke masyarakat yang menjadikan gepeng sebagai profesi serta akan mengembalikan mereka yang tidak memiliki KTP Pekanbaru ketempat asal mereka. "Mereka berasal dari luar Pekanbaru dengan alasan ditempat mereka susah cari kerja. Tapi setiba di Pekanbaru malah kerja seperti ini dan menganggu kenyamanan masyarakat. Mereka itu akan kita kembalikan ke tempat asalnya, dan warga Pekanbaru akan kita berikan pelatihan hingga modal usaha agar tidak ada lagi yang dijalan dengan alasan cari makan karena Tindakan mereka ni berbahaya," ujarnya.
Berita Lainnya
Wali Kota Ajak Permasa Bersinergi Bangun Pekanbaru
Pemko Bantu Rawat Pelajar Yayasan Abdurrab yang Positif Covid